Selasa, 23 Mei 2017

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Psikologi perkembangan peserta didik adalah bidang kajian psikologi perkembangan yang secara khusus mempelajari aspek-aspek perkembangan individu yang berada pada tahap usia sekolah dasar dan sekolah menengah. B. Rumusan Masalah Dari latar belakang di atas, timbul beberapa pertanyaan, yaitu: 1. Apa yang dimaksud dengan hakikat perkembangan peserta didik? 2. Apa yang dimaksud dengan fase-fase perkembangan peserta didik? 3. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi perkembangan peserta didik? 4. Bagaimanakah gambaran umum tentang aspek-aspek perkembangan peserta didik? 5. Bagaimanakah tugas dan proses perkembangan peserta didik? C. Tujuan Penulisan 1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan perkemangan peserta didik. 2. Mengetahui apa yang dimaksud dengan fase-fase perkembangan peserta didik. 3. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan peserta didik. 4. Mengetahui gambaran umum tentang aspek-aspek perkembangan peserta didik.   BAB II PEMBAHASAN a. Hakikat Perkembangan Istilah “perkembangan” (development) dalam psikologi pendidikan merupakan ssebuah konsep yang cukup kompleks. Dalam konsep dasar perkembangan terkandung konsep-konsep lain, di antaranya: pertumbuhan, kematangan, dan perubahan. Secara sederhana, Seifert & Hoffnung (1994) dalam ( Desmita,2009. Hlm 8) mendefinisikan perkembangan sebagai “long-term changes in a person’s growth, feelings, pattern of thinking, social relationships, motor skills.” Sementara itu, Chaplin (2002) mengartikan perkembangan sebagai: 1. Perubahan sampai mati, (2) pertumbuhan, (3) perubahan dalam bentuk dan dalam integrasi dari bagian-bagian jasmaniah ke dalam bagian-bagian fungsional, (4) kedewasaan atau kemunculan pola-pola asasi dari tingkah laku yang tidak dipelajari. Menurut Reni Akbar Hawadi (2001), “perkembagan secara luas menunjuk pada keseluruhan proses perubahan dari potensi yang dimiliki individu dan tampil dalam kualitas kemampuan, sifat dan ciri-ciri yang baru. Pertumbuhan (growth) merupakan sebuah istilah yang lazim yang digunakan dalam biologi,sehingga pengertiannya lebih bersifat biologis.C.P.Chaplin (2002),mengartikan pertumbuhan sebagai : suatu pertambahan atau kenaikan dalam ukuran dari bagian-bagian tubuh atau organisme sebagai suatu keseluruhan. Istilah “pertumbuhan” lebih cenderung menunjuk pada kemajuan fisik atau pertumbuhan tubuh yang melaju pada suatu titik optimum dan kemudian menurun menuju pada keruntuhannya,tetapi dalam literatur psikologi pendidikan istilah “pertumbuhan” digunakan dalam pengertian yang sama dengan perkembangan. Istilah kematangan ,dalam bahasa inggris desebut dengan maturation.Seperti pertumbuhan,kematangan juga berasal dari istilah yang sering digunakan dalam biologi,yang menunjuk pada keranuman atau kemasakan. Kemudian istilah ini diambil untuk digunakan dalam perkembangan individu karena dipandang terdapat beberapa persesuaian. Jadi,kematangan itu sebenarnya merupakan suatu potensi yang dibawa individu sejak lahir,timbul dan bersatu dengan pembawaannya serta turut mengatur pola perkembangan tingkah laku individu, meskipun demikian,kematangan tidak dapat di kategorikan sebagai faktor keturunan atau pembawaan karena kematangan ini merupakan suatu sifat tersendiri yang umum oleh setiap individu dalam bentuk atau masa tertentu. Perubahan-perubahan dalam perkembangan bertujuan untuk memungkinkan orang menyesuaikan diri dengan lingkungan di mana ia hidup. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam perkembangan di bagi dalam empat bentuk,yaitu: 1. Perubahan dalam ukuran besarnya 2. Perubahan-perubahan dalam proposi 3. Hilangnya bentuk atau ciri-ciri lama 4. Timbul atau lahirnya bentuk atau ciri-ciri baru b. Fase-Fase Perkembangan Peserta Didik Fase perkembangan maksudnya adalah penahapan atau periodisasi rentang kehidupan manusia yang ditandai oleh ciri – ciri atau pola - pola tingkah laku tertentu. Walaupun masing – masing anak memiliki masa perkembangan berkelainan satu sama lain apabila dipandang secara umum ternyata terdapat tanda – tanda atau ciri –ciri perkembangan hampir sama antara anak satu dengan anak yang lainnya. Berdasarkan hasil-hasil penelitian para ahli terlihat bahwa dasar yang digunakan untuk mengadakan periodesasi perkembangan anak ternyata berbeda-beda satu sama lain. Secara garis besar terdapat empat dasar pembagian fase – fase perkembangan ini, yaitu: (1). Fase perkembangan berdasarkan ciri – ciri biologis, (2) konsep diakdatis (3) ciri –ciri psikologis (4) konsep tugas perkembangan. Periodesasi perkembangan berdasarkan ciri – ciri biologis Titik berat pembagian fase – fase ini didasarkan pada gejala – gejala perubahan fisik anak atau didasarkan pada proses biologis tertentu. Menurut para ahli di kemukakan oleh: - Aristoteles Ia membagi fase perkembangan manusia sejak lahir sampai usia 21 tahun ke dalam tiga masa: 1. Fase anak kecil atau masa bermain ( 0 – 7 )tahun,yang diakhiri dengan tanggal pergantian gigi`` 2. Fase anak sekolah atau masa belajar ( 7 – 14 ) tahun,yang dimulai dari tumbuhannya gigi baru sampai timbulnya gejala berfungsinya gejal – gejala kelamin. 3. Fase remaja (fubertas) atau masa peralihan dari anak menjadi dewasa ( 14 – 21 )tahun. - Sigmund freud Dasar – dasar pembagiannya ialah pada cara – cara reaksi bagian – bagian tubuh tertentu.fase – fase itu adalah: 1. Fase infantil,umur 0-5 tahun. 2. Fase laten,umur 5-12 tahun. 3. Fase pubertas 12 – 18 tahun. 4. Fase genital,umur 18 – 20 tahun. - Maria montessori Menurutnya pembagian fase – fase perkembangan anak mempunyai arti biologis, sebab perkembangan itu adalah melaksanakan kodrat alam dengan asas pokok,yaitu asas kebutuhan vital dan asas kesibukan sendiri. Fase – fase perkembangan itu adalah: 1. Periode I, umur 0 – 7 tahun,yaitu periode penangkapan dan pengenalan 2. Periode II, umur 7 – 12 tahun, yaitu periode abstrak, dimana anak – anak mulai menilai perbuatan manusia ataa dasar baik dan buruk. 3. Periode III, umur 12 – 18 tahun, yaitu periode penemuan diri dan kepekaan sosial. 4. Periode IV umur 18 ke atas, yaitu periode periode pendidikan perguruan tinggi. - Elizabeth B. Hurlock Elizabeth B. Hurlock membagi perkembangan individu berdasarkan konsep biologis atas lima fase, yaitu: 1. Fase prenatal (sebelum lahir ),mulai masa konsepsi sampai proses kelahiran,lebih kurang 280 hari. 2. Fase infancy ( orok ) mulai lahir sampai usia 14 hari 3. Fase babyhood c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Peserta Didik 1. Faktor yang berasal dari dalam diri individu - Bakat atau pembawaan Bakat merupakan suatu keahlian yang dibawa sejak lahir dan mempunyai pengaruh terhadap perkembangan individu. - Sifat-sifat keturunan Sifat-sifat keturunan dapat berupa fisik dan mental. Secara fisik misalnya bentuk muka atau suatu penyakit. Sedangkan mental misalnya sifat pemalas, sifat pemarah, pendiam dan sebagainnya. - Dorongan dan instink Dorongan adalah kodrathidup yang mendorongmanusia melaksanakansesuatu atau bertindak pada saatnya. Sedangkan instink atau naluri adlah kesanggupanatau ilmu tersembunyi yang menyuruh manusiabagaimana cara melaksanakan dorongan batin. 2. Faktor yang berasal dari luar diri individu - Makanan - Iklim - Kebudayaan - Ekonomi - Kedudukan anak dalam lingkungan keluarga 3. Faktor-faktor umum - Intelegensi - Jenis Kelamin - Kelenjar gondok - Kesehatan - Ras d. Gambaran Umum Tentang Aspek-aspek Perkembangan Peserta Didik Perkembangan peserta didik adalah ilmu yang mempelajari aspek-aspek perkembangan individu yang berada pada tahap usia sekolah dasar dan sekolah menengah. Ilmu ini sangatlah penting bagi kita calon guru untuk memahami perkembangan peserta didik, sehingga diharapkan mampu memberikan pelayanan pendidikan sesuai dengan tingkat perkembangan siswa yang di hadapi. Ada tiga aspek perkembangan - Perkembangan aspek fisik/ biologis Perubahan-perubahan yang ada dalam tubuh, seperti pertumbuhan otak, sistem saraf, dll. - Perkembangan aspek kognitif Perubahan yang berkaitan dengan pengertian (pengetahuan), yaitu semua prosespsikologis yang berkaitan deangan bagaimana individu mempelajari dan memikirkan lingkungannya. Seperti persepsi, pemikiran, ingatan, keterampilan berbahasa, dan pengolahan informasi yang memungkinkan seseorang memperoleh informasi. - Perkembangan aspek Psikososial Proses perubahan kemampuan-kemampuan peserta didik untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial yang lebih luas. Diharapkan peserta didik mengerti orang lain. e. Tugas dan Proses Perkembangan Peserta Didik 1. Proses perkembangan Secara umum proses dapat di artikan sebagai rentetan perubahan yang terjadi dalam perkembangan sesuatu. Adapun maksud proses dalam perkembangan siswa adalah tahapan –tahapan perubshsn yang dialami seorang siswa,baik yang bersifat jasmaniah mau pun yang bersifat rohaniah. Secara global, seluruh proses perkembangan individu sampai menjadi ” person” ( dirinya sendiri) berlangsung dalam tiga tahapan, yakni: 1. Tahapan proses konsepsi ( pembuahan sel ovum ibu oleh sel sperma ayah ) 2. Tahapan proses kelahiran ( saat keluarnya bayi dari rahim ibu ke alam dunia bebas ); 3. Tahapan proses perkembangan individu bayi tersebut menjadi seorang pribadi yang khas ( development or selfhood ). 2. Tugas perkembangan Huvigrus mendifinisikan bahwa tugas perkembangan adalah tugas yang muncul pada saat atau sekitar satu periode tertentu dari kehidupan individu dan jika berhasil akan menimbulkan fase bahagia tetapi sebaliknya, jika tugas-tugas tersebut tidak di lalui dengan baik maka akan timbul rasa tidak bahagia. Adapun hal-hal yang menimbulkan tugas-tugas perkembangan tersebut adalah : 1). Karena adanya kematangan fisik 2). Karena adanya dorongan cita-cita psikologi manusia yang sedang berkembang itu sendiri 3). Karena adanya tuntukan kultural masyarakat sekitar. Fase – fase perkembangan mencakup: a. Tugas perkembangan fase bayi dan anak-anak Berlangsungnya fase ini adalah ketika seorang bayi di lahirkan sampai usia setahun.sedangkan masa kank-kanak adalah masa perkembangan berikutnya yakni dari usia setahun hingga usia lima atau enam tahun. Tugas –tugas perkembangan pada fase ini meliputi kegiatan-kegiatan belajar sebagai berikut: 1. Belajar memakan makan keras, misalkan dengan bubur susu, bubur beras, nasi, dan seterusnya. 2. Belajar berdiri dan berjalan 3. Belajar berbicara 4. Belajar membedakan jenis kelamin antara laki-laki dan perempuan dan bersopan santun. b. Tugas perkembangan fase anak-anak Masa kanak- kanak berlangsung antara usia 6 sampai 12 tahun dengan ciri-ciri utama sebagai berikut; 1. (memiliki dorongan untuk kluar dari rumah dan memasuki klompok sebaya ). 2. ( keadaan fisik yang memumkinkan anak memasuki dunia permainan dan pekerjaan yang membutuhkan keterampilan jasmani; 3. (memiliki dorongan mental ). Adapun tugas-tugas perkembangan pada masa ini adalah: 1. Belajar ketereampilan fisik tang di perlukan untuk bermain. 2. Membina sikap yang sehat ( positif )terhadap dirinya sendiri 3. Belajar bergaul dengan teman-teman sebaya sesuai dengan etika moral yang berlaku di mmasyarakat. 4. Mengembangkan dasar- dasar keterampilan membaca, menulis, dan berhitung. 5. Mengembangkan sikap objektif. c. Tugas perkembangan remaja Masa remaja menurut sebagian ahli psikologi terdiri atas sub-sub masa perkembangan sebagai berikut: 1). sub perkembangn prepuber selama kurang lebih dua tahun sebelum masa puber; 2). Subperkembangan puber selama dua setengah sampai tiga setengah tahun; 3). Sub perkembangan post puber yakni saat perkembangan biologis sudah lambat tapi masih terus berlangsung pada bagian – bagian organ tertentu. Tugas perkembangan fase remaja pada umumnya meliputi pencapaian dan persiapan segala hal yang berhubungan dengan kehidupan masa dewasa, yakni: 1. Mencapai pola hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya yang berbeda jenis kelamin sesuai dengan keyakina dan etika moral. 2. Mencapai peranan sosial sebagai seorang pria ( jika dia seorang pria ) dan peranan sosial seorang wanita jika dia seorang wanita ) 3. Mempersiapkan diri untuk mencapai karir tertentu dalam bidang kehidupsn ekonomi 4. Keinginan menerima dan mencapai tingkah laku sosial tertentu yang bertanggung jawab di tengah – tengah masyarakatnya. d. Tugas perkembangan dewasa Masa dewasa awal adalah fase perkembangan pada saat seorang remaja mulai memasuki masa dewasa, yakni usia 21 – 40 tahun. Adapun tugas – tugas perkembangan pada masa dewasa awal adalah: 1. Mulai bekerja mencari nafkah 2. Memilih teman atau pasangan hidup berumah tangga 3. Belajar hidup bersama pasangan dalam suasana rumah tangga 4. Menemukan kelompok sosial yang cocok dan menyenangkan e. Tugas perkembangan setengah baya Masa setengah baya adalah masa yang berlangsung antara usia 40 sampai 60 tahun.di kalngan kaum wanita biasanya tampak gejala depresi,cepat tersinggung, cemas dan khwatir kehilangan kasih sayang anak-anak yang sudah menganjak dewasa.selain itu wanita setengah baya akan merasa cepat kehilangan kasih sayang suaminya karena monopause. Adapun tugas – tugas perkembangan pada masa setengah baya adalah; 1. Mencapai tanggung jawab sosial dan kewarganegaraan secara lebih dewasa. 2. Mengembangkan aktivitas dan memanfaatkan waktu luang sebaik-baiknya bersama orang – orang dewasa lainnya. 3. Menerima dan menyesuaikan diri dengan dengan perubahan – perubahan psikologis yang lajim terjadi pada masa setengah baya 4. Menyesuaikan diri dengan perikehidupan orang – orang yang berrusia lanjut. 5. Mencapai dan melaksanakan penampilan yang memuaskan dalam karier. f. Tugas perkembangan fase usia tua Masa tua adalah fase terakhir kehidupan manusia.masa ini berlangsung antara usia 60 sampai berhembusnya nafas terakhir. Mereka yang usia di atas 60 akan di tandai dengan perubahan – perubahan kemampuan motorik yang semakin merosot. Tugas – tugas perkembangan pada masa tua sesuai dengan berkurangnya kekuatan dan kesehatan jasmaniah itu adalah: 1. Menyesuaikan diri dengan menurunnya kekuatan dan kesehatan jasmaniahnya; 2. Menyesuaikan diri dengan keadaan pensiun dan berkurangnya income. 3. Menyesuaikan diri dengan kematian pasanagnnya. 4. Membina hubungan yang tegas dengan para anggota kelompok seusiaanya. 5. Membina pengaturan jasmani sedemikian rupa agar memuaskan dan sesuai dengan kebutuhannya.   BAB III PENUTUP Kesimpulan Perkembangan tidaklah terbatas pada pengertian pertumbuhan yang semakin membesar, melainkan di dalamnya juga terkandung serangkaian perubahan yang berlangsung secara terus menerus dan bersifat tetap dari fungsi-fungsi jasmaniah dan rohaniah yang dimiliki individu menuju tahap kematangan melalui pertumbuhan, pemasakan, dan belajar. Yang menghasilkan bentuk-bentuk dan ciri-ciri kemampuan baru yang berlangsung dari tahap aktivitas yang sederhana ke tahap yang lebih tinggi. Perkembangan itu bergerak secara berangsur-ansur tetapi pasti, melalui tahap berikutnya. Saran Perkembangan peserta didik selalu bertahap dan berangsur-angsur, disinilah peran seorang guru sangatlah penting dan berpengaruh dalam perkembangan peserta didik. Entah itu secara fisik, mental, atau bertambahnya pengetahuan. Seharusnya seorang pendidik mengetahui perkembangan peserta didiknya secara menyeluruh, sehingga seorang guru memahami bagaimana cara mengembangkan potensi dan kelebihan yang dimiliki peserta didik. Dan akhirnya akan menjadikan potensi yang dimiliki peserta didik dikembangkan secara optimal. DAFTAR PUSTAKA http://hamimtea.blogspot.co.id/2015/05/karakteristik-guru-efektif-dalam.html http://www.kompasiana.com/rulimustafa/seni-mendidik-yang-efektif-dan-peran-guru_551a36dc813311677f9de0b7 Syah, Muhibbin. (2014). Psikologi Pendidikan Denga Pendekatan Baru. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar